Senin, 25 November 2013

" Koruptor Ibarat Lintah "

Cerita mengerikan Abraham Samad soal korupsi di Indonesia




Cerita mengerikan Abraham Samad soal korupsi di Indonesia - Pidato-pidato Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad menghentak. Dia selalu menekankan betapa korupsi sudah sangat mengerikan.

Abraham mengutuk para pejabat yang korupsi. Tega mengisap kekayaan negara sementara rakyat hidup menderita.

"Potensi sumber daya begitu besar tapi kenyataannya kekayaan ini hanya dinikmati oleh segelintir orang, segelintir orang itu adalah para penguasa dan para pengusaha hitam yang rela melihat rakyat menderita di negeri ini," kata pria asal Sulawesi Selatan ini.

Abraham juga tak lelah mengajak semua orang untuk bangkit melawan korupsi. Menolak gratifikasi dan uang haram.

"Oleh karena itu saya mengajak kepada semua untuk bersama-sama dengan KPK memerangi penyakit yang dinamai korupsi," katanya.

Tidak setidak-tidaknya pada korupsi. Bukan katakan tidak pada(hal) korupsi seperti pelesetan iklan Partai Demokrat.

Berikut pidato-pidato Abraham Samad soal korupsi di Indonesia.

1. Negara kaya masih berderai kemiskinan

Ketua KPK Abraham Samad berorasi dalam dialog Kebangsaan serikat buruh di Istora Senayan Jakarta (21/10). Abraham Samad bercerita bahwa Indonesia kaya sumber daya alam dari Sabang sampai Merauke.

Di Papua ada tambang emas. Di Sumatra di Aceh ada minyak dan gas begitu pula di Jawa. Masuk lagi lebih dalam di Kalimantan di sana ada batu bara, Sulawesi ada mineral, nikel bahan gas dan sebagainya.

"Tapi fakta menunjukkan pada saat ini kemiskinan terus melanda di Tanah Air kita," ujar Abraham Samad.

Abraham menambahkan, kemiskinan terus bertambah dari tahun ke tahun begitu pula pengangguran terus bertambah dari tahun ke tahun.

"Kalau kita lihat fakta di Indonesia kita juga prihatin Republik Indonesia negara kaya raya masih berderai kemiskinan begitu besar. Bayangkan!" papar Abraham.

2. Bupati kaya, puskesmas tak layak

Abraham Samad menceritakan pengamatannya soal penguasa yang korupsi. Hal itu disampaikan pada dialog kebangsaan di Istora Senayan, Jakarta (21/10). Menurut Abraham, KPK berkewajiban menjaga Indonesia dari perampokan dan kehancuran sumber daya alam.

Lalu juga perlunya pengawasan intensif terhadap sektor sumber daya alam, sektor ketahanan energi yaitu nikel, bahan-bahan besi dan yang terakhir sumber pendapatan Negara.

"Saya pernah melihat di pelosok Kalimantan dan di sana sangat memprihatinkan puskesmas yang tak layak untuk dipakai sangat ironis dan juga saya melihat bahwa bupati di Kalimantan memiliki harta berlimpah dan mobilnya bagus-bagus," kata Abraham.

3. Polisi harus setor atasan

Dalam acara peluncuran buku 'Hoegeng Polisi dan Menteri Teladan', Ketua KPK? Abraham Samad blak-blakan menyindir institusi Polri sebagai lembaga yang banyak korupsi.

Bukti banyaknya tindak korupsi tersebut dia beberkan di depan Kapolri, Jenderal Sutarman.

"Saya tanya pada Mayor dan Kolonel polisi. Apa yang terlontar, 'Abraham kami mau berubah kami mau jadi polisi yang baik tapi gimana kita bisa baik, kalau terus kita ditarget sama atasan," kata Abraham di Gramedia Pondok Indah, Minggu (17/11).

Sindiran Abraham tak sampai di situ, Abraham juga protes dengan kebijakan Polri dalam menempatkan anggotanya yang jujur.

"Polisi yang baik selalu ditempatkan di diklat yang tidak punya fungsi melakukan tindakan. Mumpung ada Pak Tarman tolong polisi muda dan baik bisa diberikan tempat jangan di diklat sangat mubazir. Mereka bisa berguna untuk? bangsa dan negara," kata dia berpesan pada Kapolri.

Samad berharap kebijakan yang diambil sutarman ke depannya bisa membuat polisi lebih jujur seperti Hoegeng.

"Saya mencoba lihat Sutarman berkaca-kaca saya yakin itu keluar dari hati nurani di bawah Sutarman kita tidak ingin mendengar cerita Kapolres yang harus ditarget. Dengan tangan besinya Sutarman besinya akan menghasilkan sesuatu yang baik," tutup Samad.

4. Anak muda mulai korupsi

Abraham Samad berpidato dalam Rapimnas V Partai Golkar. Abraham menyatakan, korupsi di Indonesia sudah sangat mengerikan. Ketika bicara korupsi di Indonesia beda dengan korupsi di negara lain, karena korupsi di Indonesia sifatnya sangat masif.

Saat ini tidak ada lagi tempat yang tidak dijangkiti korupsi. Kementerian paling suci, Kementerian Agama juga dijangkiti korupsi.

Menurut Abraham, korupsi di Indonesia mengalami evolusi. Jika sebelumnya dilakukan secara sederhana kini makin canggih menjadi white collar crime (kejahatan kerah putih).

Abraham menjelaskan, kejahatan korupsi dilakukan orang-orang yang punya pengaruh besar, orang-orang yang cerdas. Korupsi mengalami evolusi dan menjadi kejahatan yang canggih, dilakukan oleh kaum intelektual. 


Bahkan pelaku korupsi juga mengalami metamorfosis Sebelumnya pelaku tindak pidana korupsi rata-rata berumur 45 tahun ke atas. Tapi anak-anak muda sekarang sudah korupsi seperti M. Nazaruddin dan Angelina Sondakh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar