Sabtu, 22 Juni 2013

Ir .Soekarno wafat

                                                                               

Saat lautan manusia antarkan Soekarno ke liang lahat - Presiden Pertama RI, Soekarno , meninggal dalam keadaan menderita, stres dan tubuh yang rusak akibat digerogoti penyakit. Bung Karno --demikian rakyat Republik ini memanggil tokoh yang juga dijuluki sang proklamator, itu. Dia dimakamkan di Blitar, Jawa Timur dengan iringan doa dan tangis rakyat Indonesia.

Minggu siang, 21 Juni 1970, kabar meninggalnya Bung Karno tersiar melalui berita-berita. Seluruh kegiatan sejenak terhenti, disusul dengan kasak-kusuk pembicaraan di kantor, di rumah, di toko, di pasar, dan di manapun manusia Indonesia berada. Topik pembicaraan sama, Soekarno mangkat.

Bambang Widjanarko pernah menulis kisah wafatnya Soekarno dalam buku berjudul: "Sewindu Dekat Bung Karno ", yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pada 1988. Dia merupakan bekas ajudan Bung Karno selama delapan tahun, mulai 1960 hingga 1967.

Bambang mengisahkan, seperti tahun-tahun sebelumnya, sebenarnya malam itu telah disiapkan sebagai malam gembira bagi warga Jakarta, yang akrab dikenal sebagai malam muda-mudi semalam suntuk. Tujuanya untuk menyambut hari ulang tahun Kota Jakarta yang jatuh pada 22 Juni.

Namun karena ada berita Bung Karno wafat, maka dengan bijaksana Gubernur DKI Jakarta membatalkan malam gembira tersebut. Gubernur malah mengajak warga Jakarta bersama-sama seluruh rakyat Indonesia menundukkan kepala turut berbelasungkawa atas meninggalnya seorang pemimpin bangsa.

Sebagai perwira marinir, Widjanarko seketika itu pula langsung menuju Wisma Yaso, Jalan Gatot Subroto, tempat jenazah Bung Karno disemayamkan bersama ratusan ribu rakyat yang datang sepontan. "Melalui antrean setapak demi setapak saya bergerak maju mendekati jenazah yang terbaring di ruang tengah."

Tidak terdengar tawa, kata dia. Bahkan hampir tidak ada orang bicara. Mereka hanya berbisik, dan sedu-sedan tangis beriringan menyayat hati. Di tengah lautan manusia itu Bambang berada, menyaksikan sejarah kematian seorang tokoh besar dalam hidupnya.

Bambang selanjutnya turut menghantar jenazah Bung Karno ke Blitar. Sesuai instruksi Kepala Staf Angkatan Laut, hari berikutnya dia turut membawa jenazah Bung Karno ke Blitar pukul 10.00 WIB. Iring-iringan mobil jenazah lebih dulu menuju Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma.

Sepanjang jalan ke bandara itu, ribuan rakyat berjejal memberi penghormatan terakhir kepada sang presiden. Sebuah pesawat Hercules AURI membawa seluruh rombongan dari Halim menuju Malang, Jawa Timur.

Di sana, kata Bambang, konvoi kendaraan bermotor telah siap menunggu kedatangan jenazah. "Dari lapangan terbang Malang menuju Blitar, saya saksikan lagi betapa ribuan rakyat berjejal sepanjang jalan. Ibu-ibu dan gadis-gadis menjerit, menangis, atau diam dengan air mata terus meleleh di pipi," kata Bambang.

Hal ini membuktikan upaya Orde Baru untuk menghapus semua kenangan rakyat terhadap Soekarno tak sepenuhnya berhasil. Dari tahun 1967 Soekarno dilarang tampil di depan umum dan dipenjara dalam tahanan rumah. Soekarno dilarang bertemu wartawan atau berbicara selain pada keluarga. Sosoknya terus dikaitkan dengan PKI dan pembunuhan tujuh jenderal. Tapi rakyat rupanya masih mencintai Soekarno .

Bambang melihat hal itu. Dia berkata pada putri Soekarno , Rachmawati.

"Lihatlah Rachma, rakyat masih mencintai Bung Karno . Mereka juga merasa kehilangan. Jasa Bapak bagi Nusa dan Bangsa tidak akan terlupakan selamanya."

Rachmawati mengangguk.

Tiba di Blitar hari telah senja. Di sana ratusan ribu rakyat telah menunggu di tempat pemakaman. Bukan makam pahlawan, tetapi makam umum biasa di tengah Kota Blitar. Upacara pemakaman dengan cepat dilaksanakan, dipimpin Jenderal Panggabean sebagai Inspektur Upacara mewakili Pemerintah RI.

Setelah upacara selesai, ketika seluruh karangan bunga diletakkan dan seluruh pejabat pulang, ribuan manusia ternyata masih tetap tinggal di makam. Dengan tertib mereka maju berkelompok, meletakkan karangan bunga. Malam semakin gelap, tapi peziarah tak surut.

"Sampai lewat tengah malam, makam belum juga sunyi. Di samping makam, para peziarah terus berdoa dari sore hari, datang pula rombongan baru yang tidak menghiraukan jarak dan waktu."

Itulah kisah pejalanan akhir Soekarno ke liang lahat. Lautan manusia tumpah menyambut dia. Bahkan hingga kini, makam sang Proklamator RI itu masih ramai. Makam itu ditandai batu nisan dengan pesan: DI SINI DIMAKAMKAN Bung Karno , PROKLAMATOR KEMERDEKAAN, dan PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT INDONESIA

Kamis, 20 Juni 2013

SADIS ..DIS ..DIS ..DIS

Gila..!! sudah Kejepit Tapi Masih Juga Diperkosa...Inilah perbuatan Ubnormal yang tidak berperikemanusiaan ...!!



Tapi maaf pembaca bukan gambar ini  yang ane maksudkan ...

tapi gambar yang dibawah ini yg tdk perikemanusiaan....



Huhahahahaha ......Bener kan perbuatan ini tidak berperikemanusiaan ..jangan marah Hanya bercanda.com

Selasa, 18 Juni 2013

Kesedihan Sang PROKLAMATOR

                                                                                

Cerita Sedih Soekarno Tak Punya Uang Untuk Pernikahan Putrinya - Soekarno hidup menderita di akhir hidupnya. Dia menjalani tahanan rumah dan selalu dijaga ketat oleh tentara. Pemerintahan Orde Baru di bawah Soeharto memperlakukan proklamator RI ini sebagai pesakitan.

Soekarno tak punya uang simpanan di akhir hidupnya. Ketika salah seorang putrinya hendak menikah, Soekarno tak punya uang. Dengan malu dan terpaksa, dia meminta bantuan salah seorang istrinya, Yurike Sanger, untuk mencarikan utangan Rp 2 juta.

Dengan pengawalan ketat, Soekarno menemui Yurike. Wanita itu menangis melihat Soekarno. Tak ada lagi kegagahan yang dulu tampak. Sosok Soekarno kini tua dan renta karena tekanan batin. 

"Mas tak ingin diberi stempel sebagai bapak yang gagal. Yang jadi persoalan utama, Mas tidak punya uang. Hidupku selama ini sama sekali untuk bangsa dan negara, sama sekali untuk kepentingan nasional," beber Soekarno dengan getir.

Untungnya beberapa hari kemudian Yurike bisa mendapatkan uang itu. Dia mendapat pinjaman lunak dari seorang pengusaha.

Hal itu diceritakan Yurike Sanger dalam memoarnya yang ditulis Kadjat Adra'i dan diterbitkan Komunitas Bambu.

Peristiwa lain terjadi tahun 1969, saat itu Rachmawati Soekarnoputri menikah dengan Martomo Pariatman Marzuki. Soekarno dengan penjagaan ketat tentara Orde Baru datang ke pernikahan itu. Suasana sungguh mengharukan. Fatmawati, istri Soekarno menyambut suami yang lama tidak ditemuinya. Fatmawati pun sedih melihat kondisi Soekarno yang kurus dan lemah.

Dengan kasar tentara itu mengusir Fatmawati agar tak mendekati Soekarno. Presiden pertama ini benar-benar diperlakukan seperti narapidana.

Saat Sukmawati menikah, peristiwa itu terulang lagi. Soekarno semakin lemah. Dia bahkan harus dipapah saat naik tangga. Soekarno menangis tersedu-sedu melihat putrinya menikah. Hadirin pun menangis melihat Soekarno sangat tak berdaya.

Tapi tidak demikian dengan para penjaga Soekarno. Tanpa belas kasihan mereka mendorong Soekarno masuk mobil saat jam kunjungan berakhir. Saat Soekarno hendak melambaikan tangan, para tentara itu menarik tangan Soekarno dengan kasar.

Tak ada bedanya dengan memperlakukan bandit jalanan. Inilah senjakala sang pemimpin besar revolusi. Dicampakkan bangsanya sendiri.

Kamis, 13 Juni 2013

Gaji Petinggi Negara

                                                                  

Inilah Gaji Pejabat Di Indonesia! - Mengacu pada data di kementerian keuangan di tahun 2005, inilah daftar gaji para pejabat di Indonesia: 

                                                                                 


1. PRESIDEN
Gaji pokok: Rp 30.240.000
Tunjangan jabatan: Rp 32.500.000
Total: Rp 62.740.000

2. WAKIL PRESIDEN
Gaji Pokok: Rp 20.160.000
Tunjangan jabatan: Rp 22.000.000
Total: Rp 42.160.000

3. Menteri Negara, Jaksa Agung, Panglima TNI dan pejabat lain yang setingkat.
Gaji pokok: Rp 5.040.000
Tunjangan jabatan: Rp 13.608.000
Total: Rp 18.648.000

4. KETUA DPR
Gaji pokok: Rp 5.040.000
Tunjangan jabatan: Rp 18.900.000
Uang paket: Rp 2.000.000
Komunikasi Intensif: Rp 4.968.000
Total: Rp 30.908.000

5. WAKIL KETUA DPR
Gaji pokok: Rp 4.620.000
Tunjangan jabatan: Rp 15.600.000
Uang paket: Rp 2.000.000
Komunikasi Intensif: Rp 4.554.000
Total: Rp 26.774.000

6. KETUA MAHKAMAH AGUNG
Gaji pokok: Rp 5.040.000
Tunjangan jabatan: Rp 18.900.000
Uang paket: Rp 450.000
Total: Rp 24.390.000

7. KETUA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Gaji pokok: Rp 5.040.000
Tunjangan jabatan: Rp 18.900.000
Total: Rp 23.940.000

8. GAJI GUBERNUR BANK INDONESIA :
Tahun 2006 : Rp 265 juta per bulan

9. Direktur Utama BRI
Rp 167 juta per bulan (berdasar Keputusan pemegang saham 2009)

10. Direktur utama Bank Mandiri menjadi
Rp 166 juta (berdasar Keputusan pemegang saham 2009)

11. Direktur utama Telkom
Rp 118 juta per bulan (berdasar kinerja keuangan, Telkom 2009)

12. Direksi PT Aneka Tambang
Rp 105 juta per bulan (berdasar RUPS 2009)

13. Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara
Rp 102 juta per bulan (berdasarRUPS 2009)


Sekedar Info buat para pembaca yg budiman agar lebih mengetahui gaji para petinggi negara

Senin, 10 Juni 2013

Perbuatan ANARKIS


TKI Ngamuk, Gedung KJRI Di Jeddah Dibakar - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di Jeddah, Arab Saudi, mengamuk. Mereka membakar Kantor Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Jeddah yang terletak di Jalan Al Rehab Distrik, Minggu (9/6).

Mereka emosi lantaran telah antre sejak lama namun belum terlayani. Mayoritas TKI bermasalah ini sedang mengurus Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) untuk mendapatkan amnesti atau pemutihan. Surat itu dibutuhkan untuk membuat paspor atau izin tinggal.

Video kerusuhan itu pun diunggah ke Youtube oleh Ipank Nawal dengan judul: "KJRI jeddah Dibakar". Video berdurasi 1.23 menit.

Dalam video itu, terlihat asap hitam membumbung tinggi. Kebakaran itu membuat kepanikan para TKI.

"Ya Allah jadi apa ini," kata salah satu TKI yang sedang melihat kericuhan di depan KJRI Jeddah.

Berikut video Gedung KJRI di Jeddah dibakar:



Jumat, 07 Juni 2013

" SOEKARNO "

                                                                                 

Kisah Soekarno babak belur digebuk sinyo Belanda saat main bola - Malam ini pertandingan persahabatan digelar antara Tim Nasional (Timnas) Indonesia Vs Belanda. Bila tidak ada kendala, sesuai jadwal pertandingan bakal digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, pukul 20:30 WIB. 
Kisah Soekarno babak belur digebuk sinyo Belanda saat main bola
Pertemuan Timnas Garuda Vs De Oranje ini merupakan pertandingan pertama sepanjang sejarah sepak bola tanah air. Itu bila bicara sejarah sepak bola. Lain halnya bila sejarah yang lain.

Bicara sepak bola, terutama bila mengaitkan pertemuan Indonesia dengan Belanda ini, anda tentu ingat cerita Tan Malaka. Nama tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) itu sempat tersohor di Belanda karena keahliannya menggiring bola.

Ceritanya dimulai pada 1913. Waktu itu, Ibrahim Datuk Tan Malaka berusia 16 tahun. Dia melanjutkan pendidikan ke Rijks Kweekschool di Harleem, Belanda. Di kota itu dia sempat popular karena keahliannya mengolah kulit bundar.

Meski tingginya hanya 165 centimeter, ia beberapa kali membuat rekan-rekanya kagum karena ketangkasannya menggiring bola. Dua tahun di Harleem, Tan sempat bergabung bersama klub profesional Vlugheid Wint.

Di klub itu, remaja kelahiran Nagari Padam Gadang, Suliki, Sumatera Barat, pada 2 Juni 1897, itu dikenal sebagai penyerang andal dengan kecepatan luar biasa. Akhir 1916, Tan meninggalkan Harleem dan melanjutkan perantauannya di beberapa negara. Dia memutuskan kembali ke Nusantara pada 1919.

Waktu itu pada awal 1920-an, olahraga sepak bola juga tengah menjangkiti para sinyo Belanda. Ironisnya, orang pribumi dianggap sebelah mata. Tak sedikit pula orang pribumi harus gigit jari hanya untuk sekadar menyalurkan hobi sepak bola.

Lain ceritanya dengan kisah Bung Karno, Presiden Pertama Indonesia. Bung Karno diabadikan jadi nama stadion tempat pertandingan nanti dimainkan. Dulu, ketika kecil dan remaja dia rela babak belur bermain sepak bola. Tetapi, itu dilakukan bukan untuk hal konyol. Bung Karno rela babak belur demi harga diri bangsa.

Ibu Wardoyo, kakak kandung Bung Karno menceritakan betapa adiknya kuat mempertahankan harga diri bangsa dalam hal sepak bola. Dulu, anak-anak kecil termasuk Bung Karno tidak bisa bebas main sepak bola. Pada masa Bung Karno kecil, sepak bola memang cuma permainan anak Belanda.

Anak Bumiputera seperti Bung Karno tidak boleh ikut perkumpulan sepak bola. Namun, Bung Karno yang nekat dan pemberani suatu hari turun juga ke lapangan bola. Tentu saja yang diterima bukan bola, tetapi hinaan dan ejekan dari anak-anak Belanda. Dalam soal mengejek anak-anak bumiputera, anak Belanda memang "terdidik."

"Sejak masih berada dalam kain bedung anak-anak Belanda sudah dididik untuk mengejek anak-anak Indonesia," ujar Ibu Wardoyo dikutip buku Bung Karno Masa Muda, terbitan Pustaka Antarkota.

Begitulah, ketika Bung Karno kecil nekat ikut perkumpulan sepak bola, dia diejek anak-anak berambut pirang yang menjaga pintu lapangan. "Hei kau Bruine. Hei anak kulit coklat goblok yang malang. Inlander! Anak kampung! Ngapain kau ke sini. Dan hahaha, rupanya kau lupa pakai sepatu. Dasar kampungan!" Begitu ejekan yang diterima Soekarno kecil.

Bung Karno panas mendengar ejekan itu. Dia marah. Dia ngamuk. Dia berkelahi dan dia kalah. Bung Karno babak belur dikeroyok. Itulah Bung Karno, dia rela babak belur main sepak bola, asal demi harga diri bangsa
.